Pasti ada
yang bertanya-tanya kok judulnya lebay gini sih?
Memang
ini real.
Pada tahun 2014 awal saya mengenal ojs.
Ketika itu saya ditugaskan oleh atasan saya untuk mencari tahu apa itu ojs?
Saya searching di internet, ternyata ojs itu sebuah cms (Content Management
System) untuk mempublish suatu karya ilmiah berbentuk Artikel/Paper. Awal
perkenalan saya dengan ojs melalui postingan pak Happy Candraleka di portal
ilmukomputer.org (Terima kasih banyak pak happy atas ilmu2nya). Kemudian saya
mempelajarinya dan mengaplikasikannya di salah satu jurnal ditempat saya
bekerja. Beberapa kali jurnal tersebut terkena hack. Maklum tahap belajar.
Hehe. Sampai jurnal tersebut saya upgrade versi ojsnya dari 2 ke 3. Singkat
cerita jurnal tersebut berhasil terakreditasi peringkat B. dan kemudian jurnal
tersebut berhasil mendapatkan akreditasi peringkat Sinta 2. (Meskipun banyak cerita pahit disini. Cerita ini sudah
saya ungkapkan pada buku Cerita Pengelola Jurnal).
Pada pertengahan tahun 2017 saya mengikuti
diklat pengelolaan elektronik jurnal berbasis ojs di Pusbindiklat LIPI. Disana
saya bertemu dengan orang-orang hebat. Mulai dari sesama peserta pengelola
jurnal (Dari Sabang hingga Merauke yang kebanyakan dari Perguruan Tinggi) dan
para guru diklat yang ramah dan baik sekali. Selama satu minggu kami di
gembleng ilmu perjurnalan tanpa henti siang hingga malam. Tanpa kenal lelah
kami belajar dari pagi sampai pagi lagi. Guru kami pun sangat sabar membimbing
kami. (Terima kasih banyak atas ilmunya pak nino, pak tinton, pak deden).
Ketika penutupan diumumkan peserta terbaik diklat. Dan alhamdulillah saya
menjadi salah satu peserta terbaik diklat. Salah satu pengajar disana
memberikan saran saya untuk menjadi anggota RJI.
Pada tahun 2018 saya mengikuti acara Training
of Trainer Tata Kelola Jurnal Elektronik dengan izin dari Ketua Korda DKI
Jakarta Pak Dwi Fajar Saputra. (Hanupis kang dudu atas izinya. Hehe). Disana pun saya mendapatkan ilmu tentang
tata kelola jurnal yang lebih dalam lagi. (Terima kasih banyak Ketua RJI
Indonesia pak Andri P Kesmawan, Pak Tanzil, Pak Heri, Pak Andri pranolo, Kang
Busro atas share ilmunya). Saya juga bertemu dengan para pengelola jurnal yang
hebat-hebat. Alhamdulillah setelah beberapa hari ditempa ilmu perjurnalan kami
lulus sebagai Tutor pada Relawan Jurnal Indonesia.
Disinilah titik awal kesuksesan karir
akademik saya. Selepas training saya diberi kepercayaan menjadi pembicara di
beberapa acara yang Relawan Jurnal Indonesia adakan. Sampai pada akhirnya salah satu kampus swasta
menawarkan saya lanjut kuliah ke jenjang strata dua dengan jalur beasiswa. Dan
sudah ditawarkan menjadi dosen tetap disana. Kemudian Jurnal yang saya kelola
saat ini (Jurnal Lektur Keagamaan dan Heritage
of Nusantara: International Journal of Religious Literature and Heritage
(e-Journal) mendapatkan akreditasi peringkat Sinta 2). Saat ini juga menjadi salah satu asesor
manajemen Jurnal Ilmiah pada Kemenristekdikti. Terima Kasih RJI karena engkau,
saya bisa belajar apa itu yang namanya keikhlasan dan ketulusan dalam berbagi
ilmu. Karena engkau, yang tidak terpikirkan untuk melanjutkan kuliah lagi (hanya
dalam mimpi) menjadi kenyataan.